Disini kita akan mereview pembelajaran yang telah dibahas sebelumnya dengan membuat skema jaringan seperti gambar
diatas dan ada beberapa ketentuan untuk menyelesaikannya. Dengan perangkat sebagai berikut :
1. PC
2. Switch(2960)
3. Router(Router-PT)
4. Access Point(AP-PT-N)
5. Laptop
KETENTUAN 1
R1 :
1. Interface fastEthernet 0/0 digunakan sebagai Inter-VLAN Routing yang digunakan untuk menghubungkan
VLAN 10
dan
VLAN 20 dibawahnya.
2. Sedangkan, dua (2) interface lainnya pada router (R1) digunakan untuk menghubungkan router to router
Langkah diatas berfungsi untuk melakukan pembutan inter-VLAN pada router interface fa0/0 dengan
encapsulation
dot1q untuk membawa vlan database dari switch 1 atau S1. Kemudian pemberian alamat ip dan setelah itu
mengaktifkan inter-VLAN.
Kemudian mengaktifkan interface fa0/0 dengan cara :
Langkah diatas untuk menambahkan alamat pada setiap interface yanng menuju pada router lain dan
mengaktifkannya.
Kemudian untuk membuat router ke router terhubung dapat menambahkan routing EIGRP pada setiap router.
Konfigurasi Routing pada Router 1 adalah sebagai berikut :
Penjelasan : router eigrp [process-id number] = membuat routing protocol bertipe EIGRP dengan nomor EIGRP-nya
router-id = untuk memberikan identitas pada routing eigrp dengan jalur yang sama
network_address = ip network dari setiap port yang digunakan
wildcard_mask = parameter access list yang menentukan alamat IP yang harus diperiksa atau pengertian lain nya
adalah kumpulan 32 bit yang digunakan untuk mengenali alamat IP.
Contoh : Subnet = 255.255.255.0 >> Wildcard = 0.0.0.255 Kebalikan dari subnet
S1 :
1. Konfigurasi VLAN pada Switch dan menghubungkannya ke router dengan mode Trunk.
Perintah diatas berfungsi untuk menambahkan vlan sesuai dengan port interface yang ingin dipakai
oleh vlan dan kemudian disambungkan dengan interface router berada dan mode trunk agar mengizinkan komunikasi
antar vlan.
interface vlan 10 = Berfungsi untuk menambahkan interface vlan 10
interface fastEthernet0/2 = Perintah interface untuk masuk ke interface fastEthernet 0/2
switchport mode access = Perintah ini untuk memberikan akses port tersebut untuk VLAN yang akan
digunakan.
switchport access vlan 10 = Perintah ini untuk memasukkan VLAN 10 pada port tersebut.
switchport mode trunk = Perintah ini untuk menizinkan komunikasi antar vlan.
exit = Adalah perintah untuk keluar dari global configuration mode.
HASIL PERCOBAAN
Untuk menguji percobaan yang telah dibuat diatas yang harus dilakukan adalah menambahkan IP Address pada PC kemudian
Cek konektifitas dengan PDU.
1. Klik 2x pada PC.
2. Kemudian pilih menu Desktop.
3. Lalu pilih IP Configuration.
4. Konfigurasikan IP pada PC sebagai berikut :
excluded-address berfungsi untuk tidak mengizinkan dhcp menggunakan ip tersebut.
dhcp pool adalah nama dari dhcp server yang dibuat dengan konfigurasi network, default-router, dns-server.
Access point :
Setelah konfigurasi IP Address dan DHCP Server pada Router selesai. Langkah selanjutnya adalah konfigurasi pada
Access point. Konfigurasinya adalah sebagai berikut :
1. Klik 2x pada Access point
2. Kemudian Pilih menu Config
3. Setelah itu Pilih Port 2 kemudian Ubah SSID dan Authentication menjadi WEP dengan Sandi sebanyak 10 Digit.
Seperti contoh dibawah ini :
S2 :
Konfigurasi keamanan jaringan pada Switch2. Menggunakan port-security MAC-Address. Dengan cara sebagai berikut:
Perintah diatas berfungsi untuk masuk ke mode akses kemudian menaktifkan keamanan port yang dapat diakses
sebanyak 3 perangkat, violation protect berfungsi agar tidak mengganggu jaringan lainnya, lalu port-security
mac-address berfungsi untuk mengizinkan mac-address pada perangkat dapat berkomunikasi. Cara mendapatkan
MAC-Address adalah sebagai berikut :
1. Klik 2x pada laptop
2. Pilih menu config kemudian pilih wireless0
HASIL PERCOBAAN
Untuk menguji percobaan yang telah dibuat diatas yang harus dilakukan adalah melakukan konfigurasi pada Laptop
dengan DHCP Client dan melakukan konfigurasi pada PC4 secara STATIC.
Konfigurasi pada Laptop :
1. Klik 2x pada Laptop
2. Kemudian pada Physical scroll ke bawah dan klik tombol disebelah kiri untuk mematikan laptop
3. Setelah itu, Klik and drag modul LAN dan ubah menjadi WPC300N letakan pada slot yang kosong
4. Kemudian hidupkan kembali laptop. Seperti gambar dibawah ini :
5. Setelah itu pindah ke menu Desktop kemudian pilih PC Wireless.
6. Lalu, pilih menu Connect dan kemudian klik Refresh, setelah muncul nama SSID yang sudah di atur pada access point
lalu kilk kemudian pilih Connect.
7. Masukkan Passcode yang sudah di atur pada access point. Kemudian klik Connect.
Konfigurasi pada PC :
1. Klik 2x pada PC.
2. Kemudian pilih menu Desktop.
3. Lalu pilih IP Configuration.
4. Konfigurasikan IP pada PC sebagai berikut :
Kemudian Cek konektifitas dengan Cara mengirimkan PDU
KETENTUAN 3
R3 :
Pada R3, menggunakan keamanan Access Control List untuk menolak lalu lintas jaringan dari VLAN 20, selain VLAN 20
dapat melakukan komunikasi dengan Client yang tersedia pada R3.
PERCOBAAN PENGERJAAN
R3 :
1. Konfigurasi IP Address pada Router3 kemudian konfigurasi Routing EIGRP
2. Konfigurasikan Access Control List pada Router agar Perangkat yang berada pada R3 tidak dapat berkomunikasi
dengan VLAN 20.
R3(config) #interface fa0/0
R1(config-if) #ip access group 1 out
R1(config-router) #access-list 1 deny 192.168.12.0 0.0.0.255
R1(config-router) #access-list 1 permit any
Penjelasan : ip access group 1 out berfungsi untuk menbentuk grup akses dengan penomoran angka 1 dan menuju ke
luar. Untuk angka 1 pada access-list adalah Standart ACL yang berarti alamat tujuan dekat. Dengan menolak
network VLAN 20 dan menerima semua jaringan yang ada kecuali VLAN 20 yang di tolak
HASIL PERCOBAAN
Untuk menguji percobaan yang telah dibuat diatas yang harus dilakukan adalah melakukan konfigurasi pada Laptop
dengan DHCP Client dan melakukan konfigurasi pada PC4 secara STATIC.
Konfigurasi pada Laptop :
1. Klik 2x pada Laptop
2. Kemudian pilih menu Desktop.
3. Lalu pilih IP Configuration.
4. Konfigurasikan IP pada PC sebagai berikut :
Pengertian, Fungsi dan Konfigurasi Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
Pengertian DHCP
Dynamic Host Configuration Protocol atau DHCP, adalah suatu protokol client atau server yang memiliki fungsi untuk
membuat dan menyewakan alamat IP secara otomatis kepada komputer client atau host client baik itu secara massal atau
per unit. Selain pembuatan alamat IP, DHCP ini juga mampu memberikan default gateway, DNS, hostname, dan domain name
secara otomatis. Ada 2 arsitektur dalam menjalankan cara kerja DHCP ini, yakni DHCP server dan DHCP client.
DHCP server adalah suatu perangkat engine yang dapat menyediakan alamat IP, DNS, default gateway dan berbagai
informasi TCP/IP lainnya untuk komputer client yang memintanya. Sistem operasi komputer yang menyediakan layanan
DHCP server ini seperti Windows NT server, windows 2003 server, GNU atau linux.
DHCP client adalah suatu perangkat client yang mengoperasikan perangkat lunak DHCP client sehingga dapat
tersinkronisasi dengan DHCP server untuk menerima alamat IP,DNS, dan default gateway secara otomatis. Komputer
client biasanya terhubung dengan DHCP server seperti diantaranya windows NT workstation, windows 2000 professional,
windows XP, windows vista, windows 7, windows 8, windows 10 dan linux.
Fungsi DHCP
DHCP digunakan oleh network administrator untuk mengelola jaringan komputer dan pengalamatan IP address secara
otomatis.
DHCP digunakan untuk memberikan layanan penyawaan IP address secara otomatis kepada komputer client yang
tersambung dengan server.
DHCP mempercepat kinerja komputer client dalam proses pengiriman atau pengolahan data.
DHCP server dapat memberikan layanan sewa ip address dinamis maupun statis.
DHCP mampu melayani penyewaan network dalam jumlah massal.
Konfigurasi DHCP
1. Membuat Topologi Jaringan
Pertama, buka Cisco Packet Tracer kemudian buatlah topologi dengan menggunakan 1 buah Server, 2 buah Router, 2 buah
Personal Computer, 1 Switch, seperti gambar dibawah ini :
2. Mengkonfigurasi IP Address pada Server
Langkah selanjutnya dalah mengkonfigurasikan IP Address pada Server.
IP Address = 192.168.100.100
Subnet mask = 255.255.255.0
Default Gateway = 192.168.100.1
3. Mengkonfigurasi DHCP Server pada Server
Setelah mengkonfigurasi IP Address pada Server maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah mengkonfigurasi DHCP
Server dengan cara sebagai berikut :
Buka Server
Pilih Menu Service > Pilih DHCP
Ubah Service menjadi on
Ubah pool name yang akan digunakan
Ubah Default Gateway, Start IP Address, dan Subnet, ubah sesuai dengan jalur jaringan yang ada
Ubah Maxsimum number of Users, ubah sesuai dengan keperluan
Kemudian klik Save/Add
Keterangan : Disini kita membuat 2 buah pool, serverPool
digunakan untuk jaringan dimana Server berada. Lalu, dhcpPool digunakan untuk jaringan di switch dan PC berada.
4. Mengkonfigurasi Router
Setelah pembuatan DHCP maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasikan router agar dapat menghubungkan jaringan
PC dengan jaringan Server. Nantinya jaringan PC akan dapat meminta IP kepada Server dan server akan menerima
permintaan tersebut kemudian akan menawarkan IP Address yang tersedia. Berikut Konfigurasi Router :