Minggu, 27 September 2020

Konfigurasi Static Routing dengan Cisco

Cara Membuat Static Routing dengan Cisco

Static Routing adalah routing yang dilakukan secara manual. Setiap jaringan yang akan dirouting harus dikonfigurasikan satu persatu oleh administrator jaringan. Static routing dikenal lebih aman karena pada static routing tidak ada update informasi tabel routing yang dikirimkan ke router lain.

Langkah-langkah konfigurasi static routing dengan Cisco

1. Membuat Skema Jaringan

Langkah awal pembuatan static routing adalah membuat skema jaringan yang akan digunakan. Disini kita akan menggunakan 3 buah Router, 3 Buah Switch dan 12 Personal Computer(PC).

2. Memasang Kabel

Hal yang perlu diperhatikan dalam memasang kabel ini adalah penempatan port dan penggunaan kabel. Untuk penggunaan kabel dari PC ke Switch menggunakan kabel Straight dengan penempatan port di FastEthernet, dari Switch ke Router menggunakan kabel Straight dengan port GigabitEthernet.

Untuk Router ke Router menggunakan kabel DCE dengan Port Serial yang ditambahkan pada slot router yang masih kosong. Untuk menambahkan port Serial pada menu Physical lalu pilih Modules dengan port serial, dapat dilihat dari deskripsi dibawahnya. Matikan Router dengan menekan tombol power lalu klik and drag pada gambar modul dibawah kanan disamping deskripsi ke slot router yang kosong lalu nyalakan kembali router.

3. Konfigurasi IP di PC

  1. Klik 2x pada PC atau Komputer lalu pilih menu Desktop.
  2. Pada menu Desktop pilih IP Configuration.
  3. Lalu isi IP Address, Subnet mask, dan Default Gateway (IP router).

Catatan : Konfigurasikan IP sama dengan yang atas pada 11 PC lainnya.

4. Konfigurasi IP pada Router

  1. Klik 2x pada Router lalu pilih menu CLI ketik 'n' untuk masuk ke mode Command Line.
  2. Konfigurasikan IP Address pada Interface GigabitEthernet 0/0 yaitu jaringan yang menuju ke PC.

    Untuk melakukan konfigurasi ip address dapat menggunakan perintah:
    ip address ip netmask


    > enable
    # configure terminal
    (config)# interface gigabitEthernet 0/0
    (config-if)# ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
    (config-if)# no shutdown
    (config-if)# exit

  3. Konfigurasikan IP Address pada Interface Serial0/0/0 yaitu jaringan yang menuju ke Router.

    (config)# interface serial 0/0/0
    (config-if)# ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
    (config-if)# no shutdown
    (config-if)# exit

  4. Konfigurasikan IP Route untuk dapat untuk membuat jalur komunikasi antar jaringan dengan tabel routing.

    Untuk melakukan konfigurasi routing static dapat menggunakan perintah:
    ip route network mask {exit-interface | next-hop-ip}


    (config)# ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.1.2
    (config)# ip route 192.168.30.0 255.255.255.0 192.168.1.2
    (config)# ip route 192.168.30.0 255.255.255.0 10.10.10.2
    (config)# ip route 192.168.30.0 255.255.255.0 10.10.10.1

Catatan : Konfigurasikan IP pada semua Router.

5. Hasil Pengujian

  1. Pengujian dengan Command Prompt dengan perintah ping.
  2. Pengujian dengan mengirimkan PDU(Protocol Data Unit) dengan cara mengklik icon surat di menu atas kemudian klik PC sumber dan PC tujuan.

Penjelasan mengenai Dasar-dasar Cisco Package Tracer

Part 1


Part 2

Sabtu, 19 September 2020

Konsep Routing

Konsep Routing

Routing

Routing adalah sebuah proses pemilihan jalur untuk meneruskan paket-paket data didalam suatu jaringan menggunakan internetworking. Perangkat melakukan routing adalah Router. Proses routing terjadi pada lapisan ke 3 dari struktur Seven Layer OSI yaitu Layer Netrwork.

Router adalah sebuah perangkat jaringan untuk mengirim paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya. Router bertanggungjawab untuk melakukan routing antar jaringan.

Routing terbagi menjadi 2 jenis yaitu :

  1. Static Routing

    Static Routing adalah routing yang dilakukan secara manual. Setiap jaringan yang akan dirouting harus dikonfigurasikan satu persatu oleh administrator jaringan. Static routing dikenal lebih aman karena pada static routing tidak ada update informasi tabel routing yang dikirimkan ke router lain.

    Kelebihan static routing adalah lebih aman serta tidak memutuhkan sumber daya yang besar. Sementara kekurangannya adalah apabila terjadi perubahan dalam suatu jaringan, maka administrator harus melakukan routing ulang sehingga sesuai dengan jaringan yang baru. Static routing lebih cocok jika digunaan pada perusahan kecil, karena pada perusahaan tersebut jaringan yang digunakan tidak begitu besar dan kompleks.

  2. Dynamic Routing

    Dynamic Routing adalah routing yang dapat bekerja secara otomatis menggunakan protokol routing dan memiliki algoritma dalam menentukan jalur paket data. Ketika salah satu jalur routing yang ada mengalami gangguan, maka router dapat memilih jalur yang yang dapat dilalui secara otomatis tanpa perlu dikonfigurasikan oleh administrator jaringan.

    Kelebihan dari dynamic routing adalah apabila terjadi perubahan dalam suatu jaringan, maka protokol routing akan secara otomatis melakukan routing ulang sehingga dapat menyesuaikan dengan keadaan jaringan yang baru. Sementara kekurangannya adalah dynamic routing membutuhkan sumber daya jaringan yang lebih besar (seperti CPU dan memory) sehingga performa jaringan dapat menurun.

Tabel Routing

Tabel routing adalah kumpulan jalur routing yang telah dikonfigurasi. Informasi yang terdapat dalam tabel routing antara lain :

  1. Destination berisi informasi yang menunjukan network tujuan (destination) yang dapat di jangkau oleh Router tersebut. Biasanya berisi alamat IP tujuan.
  2. Netmask berisi informasi yang menunjukan subnet mask jaringan tujuan.
  3. Gateway bisa berupa next hop (ip address pada router berikutnya yang akan dilalui paket) atau out-interface (interface yang akan dilalui paket untuk keluar ke jaringan luar).

Static Routing Dynamic Routing
Tabel routing dibuat dan dihapus secara manual oleh administrator Tabel routing dibuat dan di hapus secara otomatis oleh protokol routing
Hanya menggunakan IP address. Tidak menggunakan protokol routing Menggunakan IP dan protokol routing (RIP/OSPF/EIGRP)
Lebih aman Kurang aman
Cocok digunakan dalam jaringan skala kecil Cocok digunakan dalam jaringan skala besar
Router tidak saling bertukar informasi routing tabel mereka Router saling bertukar informasi routing tabel mereka secara periodik

Penjelasan Mengenai Router

  Makalah Penanggulangan Kejahatan Cyber Unauthorized Access to Computer System     Disusun Oleh :                       ...